Jakarta, 3 Agustus 2023 – Hari ini, sepuluh sekolah di lima provinsi di Indonesia bergabung menjadi bagian dari Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia. Hal ini secara formal ditandai dengan Penandatanganan Catatan Kesepahaman.
Kegiatan Penandatanganan Catatan Kesepahaman merupakan bagian dari komponen pembentukan kemitraan sekolah, sebagai langkah awal bagi sekolah baru untuk menjadi bagian dari Program BRIDGE yang telah berjalan selama 15 tahun. Proses pembentukan kemitraan sekolah merupakan proses awal dalam membangun kemitraan antara sekolah Indonesia dan mitranya di Australia.
Konselor Media, Public Diplomacy, Scholarship and Alumni Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Ibu Nicola Campion dalam sambutannya menyampaikan selamat atas terpilihnya kesepuluh sekolah baru ini. Ibu Duta Besar berharap bahwa sekolah, para pendidik, dan komunitas sekolah yang lebih luas akan mendapatkan manfaat dalam keikutsertaan mereka dalam Program BRIDGE. Beliau juga mengucapkan apresiasi beliau kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia dan para Kepala dan perwakilan Dinas Pendidikan atas dukungannya kepada sekolah BRIDGE yang sudah ada dan yang baru saja bergabung.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur Asia Education Foundation, Ibu Jennifer Star OAM menyampaikan selamat atas terpilihnya kesepuluh sekolah ini. Kesepuluh sekolah ini akan menjadi bagian dalam jaringan sekolah/madrasah dan pendidik BRIDGE di seluruh Kawasan Asia-Pasifik.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Ibu Dr. Santi Ambarrukmi, M.Ed selaku Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dan Bapak Dr. Mustofa Fahmi, M.Ed. selaku Subkoordinator Bina Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Kedua perwakilan kementerian tersebut sangat mengapresiasi keberadaan program BRIDGE untuk mendukung kegiatan Merdeka Belajar. Dimana para guru diharapkan untuk lebih kreatif dalam menyiapkan bahan pembelajaran. Mereka juga berharap guru yang terpilih dapat menerapkan dan membagikan pengalaman mereka di program BRIDGE kepada komunitas sekolah sehingga dapat mengembangkan sekolah dan kompetensi guru lainnya.
Setelah proses seleksi yang kompetitif, pada awal 2023, Program BRIDGE memilih sepuluh sekolah baru di Indonesia untuk menjadi bagian dari Program BRIDGE angkatan 2023. Setelah penandatanganan Catatan Kesepahaman, dua guru terpilih yang juga diumumkan dalam kesempatan ini akan mengikuti serangkaian kegiatan dalam komponen Program Pembelajaran Profesional (PLP). PLP akan mencakup kegiatan Pelatihan Pra Keberangkatan (PDT), workshop pembelajaran profesional, kunjungan sekolah mitra dan homestay. Seiring dengan transformasi digital dunia pendidikan, beberapa kegiatan yang semula direncanakan secara tatap muka akan disesuaikan ke dalam bentuk hibrid.
Adapun sepuluh sekolah tersebut adalah:
- MTs Al-Fadliliyah Darussalam Ciamis, Jawa Barat
- MAN 1 Magelang, Jawa Tengah
- SMA Negeri 54 Jakarta, DKI Jakarta
- SD Negeri Kowang, Daerah Istimewa Yogyakarta
- SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah
- SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Jawa Timur
- SD Al Muslim Jatim, Jawa Timur
- SMPIT Istiqamah YPAIT Balikpapan, Kalimantan Timur
- SMP Lokon St. Nikolaus Tomohon, Sulawesi Utara
- SD Unggulan Hamzanwadi, Nusa Tenggara Barat
Sebagai dukungan untuk pengembangan Kemitraan Sekolah BRIDGE yang baru ini, perwakilan dari Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dan Dinas Pendidikan terkait diundang dan hadir dalam kegiatan ini sebagai saksi.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang menyambut baik kabar gembira ini. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Bapak H. Muhammad Miftah, S.Ag., M.H. menyampaikan bahwa “Selamat atas terpilihnya MAN 1 Magelang menjadi sekolah mitra BRIDGE School Patnership Program dan semoga madrasah ini terus berkembang, berprestasi dan kedepan lebih baik dan unggul menjadi sekolah pilihan”. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Magelang, Bapak Dr.H. Handono, S.Ag., M.Pd. berharap bahwa “Semoga dari kita MAN 1 Magelang tidak kehabisan ide dan gagasan untuk kemajuan, kolaborasi adalah ketrampilan abad 21 yang sangat diperlukan untuk tetap eksis di tengah kompetisi dan tantangan yang luar biasa untuk ditanamkan dan dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama melakukan evaluasi dan membuka diri untuk berbuat bersama adalah solusinya sebagai sebuah kesadaran bahwa hidup tidak lagi dibatasi ruang dan waktu BRIDGE salah satu implementasinya. Maka kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang yang telah memberikan support dan bimbingannya, Komite Madrasah yang selalu memberikan kesempatan, motivasi dan bantuan yang tidak pernah lelah sehingga MAN 1 Magelang terus mendapatkan kepercayaan di tengah masyarakat , serta ibu bapak guru yang selalu ikhlas melakukan pengabdian.”
Kegiatan penandatanganan ini bertujuan untuk memastikan adanya kerjasama antara Program BRIDGE (yang diwakili oleh AEF) dan sepuluh sekolah terpilih dari Indonesia, terkait dengan partisipasi mereka dalam Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia. Prinsip-prinsip ini menetapkan bahwa sekolah yang berpartisipasi akan berkolaborasi secara berkelanjutan memberikan kontribusi untuk memastikan kelangsungan kemitraan internasional mereka. Dokumen ini juga menetapkan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia didanai oleh Pemerintah Australia dan diimplementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF) di bawah Asialink, University of Melbourne. Program BRIDGE menghubungkan komunitas sekolah di seluruh Indonesia dan Australia untuk mendukung pembelajaran kolaboratif dan pedagogi melalui kemitraan sekolah internasional. Sejak 2008 hingga 2022, Program ini telah menjalin 210 kemitraan sekolah dan mengembangkan kapasitas lebih dari 840 pendidik.